Kamis, 24 Januari 2013

"Daripada Pindah Partai, HT Lebih Baik Bikin Partai Sendiri"


Hary Tanoesoedibjo DEPOK- Pascamundurnya Harry Tanoesoedibjo (HT) dari Partai Nasional Demokrat (NasDem), banyak partai politik berebut menginginkan bos MNC grup itu.

Namun bagi Pengamat Politik Universitas Indonesia (UI) Donny Gahral, jika HT memang ingin terjun ke politik, sebaiknya HT jangan pindah ke partai lain, tetapi membentuk partai sendiri. Pasalnya, kata Donny, saat di Partai NasDem, HT hanya dimanfaatkan sebagai sumber sapi perah finansial saja. Tak menutup kemungkinan akan terjadi hal yang sama jika HT pindah ke partai lain, apalagi background HT seorang pengusaha.

"Kalau ditarik oleh partai lain, saya tak yakin dia akan jadi ATM lagi. Kalau maunya ingin punya ruang aktualisasi politik, ya bikin partai baru, bukan jadi penyuplai untuk 2014," tegasnya kepada Okezone, Kamis (24/01/2013).

Donny menambahkan jika membentuk partai sendiri memang HT harus bersabar untuk menunggu Pemilu 2019. "HT sabarlah. Mending bangun partai sendiri, harus sabar. Bikin ormas dulu, pegang sendiri saja. Kalau di NasDem kan Surya Paloh dan HT dua-duanya kan pengusaha, ego tinggi, ingin eksis, enggak bisa ada dua matahari kembar," imbuhnya.

Menurut Donny, membentuk partai politik tak semudah membuat warung tegal. Tentu harus membangun dari nol lagi, disandarkan pada akal sehat, membangun militansi, dan semangat kelompok. "Harus ada ideologi. Popularitas, elektabilitas, dan isi-tas. Isi tas itu penting dalam arti untuk sumber finansial, karena partai butuh membuat ranting, PAC, dan lainnya. Butuh militansi. Sejauh ini partai yang masih militan yakni PKS dan PDIP," tandasnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar