Kamis, 24 Januari 2013

Menjaga Kepercayaan


KOMPAS.com - Boleh sangat percaya kepada staf, tetapi pengawasan ketat tetap penting. Ucapan ini kerap diutarakan Chief Executive Officer Grup Agung Podomoro Trihatma Kusuma Haliman dalam beberapa perbincangan dengan Kompas.
Ia mempunyai staf yang telah bekerja selama puluhan tahun. Bahkan ada yang sudah bekerja sebelum ia sendiri berkarya di perusahaan yang didirikan ayahnya, almarhum Anton Haliman. Akan tetapi, kontrol tetap perlu. Bukan tidak percaya kepada mereka, tetapi langkah kontrol dan mengawal kebijakan yang ada sangat perlu. Ini untuk sempurnanya organisasi kerja, berjalannya alur kerja, dan efektifnya sistem.
Kerap kali, tutur Trihatma, staf ”ring satu” ia ajak bercakap-cakap. Percakapan itu untuk mengecek pekerjaan mereka. Hal ini dilakukan agar mereka tetap berjalan pada jalur yang digariskan. Staf yang diajak bercakap-cakap pun senang sebab merasa dibimbing. Merasa ada yang mengayomi mereka.
Mengutip kearifan di kalangan usahawan, Trihatma menyatakan, kehilangan kepercayaan adalah malapetaka luar biasa. Itu berarti Anda kehilangan segala-galanya. Oleh karena itu, jaga kepercayaan itu sebaik-baiknya.
Kontrol atas karyawan yang amat dipercaya juga diutarakan usahawan Sofjan Wanandi. Betapapun pimpinan perusahaan memercayai anak buahnya, pengawasan yang profesional tetap dilakukan ketat. Kontrol dapat ditempuh dengan banyak cara, misalnya pengecekan di lapangan, mencermati laporan kerja, memeriksa ekstra teliti laporan keuangan, pengawasan melekat, dan sebagainya.
Pengawasan adalah salah satu sendi penting dari aktivitas bisnis. Staf digiring untuk mempunyai martabat, integritas, di samping profesional bekerja. Diingatkan untuk jujur dan menjaga kepercayaan. Tanpa kepercayaan, seseorang tidak dapat berbisnis, sulit mengembangkan usaha, sulit bermitra.
Sofjan yang menyerahkan kursi CEO kepada putranya, Luki Wanandi, tahun 1999, menyatakan, kendati Luki anaknya, meski Luki bekerja profesional, tetap saja ia melakukan kontrol ketat. Ada semacam draw the line.
Usahawan senior Tong Djoe mengutarakan, kepercayaan adalah taruhan para pengusaha. Kalau Anda sudah kehilangan kepercayaan, katanya, Anda bukan saja kehilangan segala-galanya, tetapi juga dianggap nyamuk yang menjengkelkan.
Masalah kepercayaan di bisnis ini bisa dianalogikan di banyak bidang, termasuk dalam bidang pemerintahan, kemasyarakatan, dan pekerjaan. Bisa dibayangkan bagaimana repotnya seorang pejabat tinggi yang terbukti korupsi. Ia tidak saja kehilangan wibawa, dan reputasi, tetapi akan kehilangan kekuasaan dan selalu rikuh di depan publik

Tidak ada komentar:

Posting Komentar