Selasa, 15 Januari 2013

Penyesalan Dahlan Iskan

Dirut PLN, Dahlan Iskan, mengaku menyesal mengapa dulu tidak masuk di jurusan elektro. Saat menjadi Dirut PLN, baru disadarinya ternyata elektro sangat penting bagi kehidupan jangka panjang. Misalnya dalam pekerjaan di bidang kelistrikan. Bidang listrik semakin lama semakin mahal, sebaliknya telekomunikasi semakin murah. Itulah sebabnya dia mendorong agar mahasiwa elektro berusaha bekerja di bidang kelistrikan, atau PLN.
Demikian dikatakan Dahlan ketika bertemu dengan puluhan mahasiwa jurusan elektro Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), usai menyampaikan orasi ilmiah di wisuda, Sabtu (17/9).
Dahlan diundang UMM untuk menyampaikan orasi di depan 1044 wisudawan dan ribuan undangan yang hadir di UMM Dome. Selain itu Dahlan juga didaulat menandatangani prasasti pencanangan pembangunan Pembangkit Listrik tenaga Mikro Hidro (PLTMH) II UMM. Usai menandatangani prasasti, Dahlan langsung meninjau lokasi dan meletakkan batu pertama pembangunan didampingi Ketua Badan Pelaksana Harian UMM, Prof  HA Malik Fadjar.
Dalam orasinya, Dahlan menilai generasi lulusan sekarang termasuk yang beruntung. Sebab, di usia yang masih sangat produktif. Tak hanya itu, dalam 10 ke depan kondisi ekonomi Indonesia akan berada pada titik yang sangat kuat di mana pendpatan perkapita mencapai sekitar 10.000 US Dollar. “Akumulasi usia produktif dan kondisi ekonomi yang baik itu sangat menguntungkan saudara-saudara,” katanya. Itulah sebabnya, dia mengajak para wisudawan tak usah terlalu risau dengan kondisi politik yang carut-marut, yang penting ekonomi jalan terus.
            Mengomentari PLTMH yang dikembangkan UMM, Dahlan memberi apresiasi positif. Menurutnya, PLTMH di dalam kampus sangat penting untuk laboratorium dan bisa menginspirasi masyarakat luas. Pengembangan PLTMH II juga diharapkan dapat memperkuat tekad UMM menuju kampus mandiri energi di masa datang.
            Pada kesempatan itu Dahlan memperoleh penjelesan teknis meneganai PLTMH II oleh Wakil Ketua Pusat Pengkajian dan Penerapan Energi Baru Terbarukan, Ir. Suwignyo, MT. Secara spontan Dahlan menyatakan sanggup membantu spoiller untuk PLTMH II.
            PLTMH II dibangun UMM tak jauh dari PLTMH I di kompleks lab peternakan (Agrokompleks). Jika PLTMH mampu menghasilkan hingga 100 KWh, maka PLTMH II hanya 80 KWh. Keduanya merupakan laboratorium yang juga dimanfaatkan untuk penerangan kampus dan wisata akademik.
            “Hingga saat ini, lebih dari 3000 pengunjung datang untuk bvelajar ke PLTMH UMM,” kata Suwignyo.
            Dahlan yang mengaku kenal baik rektor Muhadjir Effendy dan ketua BPH Malik Fadjar menilai kebesaran UMM dikarenakan kekompakan para pengelolanya. “Saya yakin UMM besar karena antara yayasan dan universitas kompak,” komentar Dahlan sebelum mengunjungi lokasi pembangunan RS UMM dan solat dhuhur di masjid KHM Bedjo, di lokasi setempat..  (nas/idu)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar