Pilkada dan
Pelestarian Lingkungan
oleh : Munawar Tutuna (Ketua KPA Wanakapali)
Lahirnya
kelompok organisasi masa yang bergerak dibidang minat bakat pencinta alam
selalu didasari atas kesamaan cita cita anggotanya. Cita cita itu tak lain
adalah berporos pada pelestarian lingkungan, baik itu diwilayah pegunungan
maupun didaerah pesisir pantai atau laut. Begitupun dengan Kelompok Pencinta
Alam (KPA) Wanakapali yang juga konsisten dengan program program kelestarian
lingkungan, khususnya lingkungan dikabupaten Tojo una-una.
Dalam menghadapi
momentum pilkada Touna 2015, KPA Wanakapali seakan tak ingin ketinggalan kereta
atau tak ingin terbawa arus yang menyesatkan. KPA Wanakapali terus bergerilya
dalam mencari kesamaan cita-cita bersama para Calon kandidat Bepati. Jika kita
menengok kebeberapa pasangan kandidat, maka akan dengan mudah kita menemukan
mana yang bersebrangan dengan cita-cita yang sudah dikemukakan diatas. Pasangan
pasangan itu bahkan ada yang secara lugas berterus terang mengusung agenda
“perkebunan sawit”, dan selebihnya masih dalam agenda malu-malu atau
“terselubung”. Keterbukaan tentang agenda sawit bahkan sudah jauh hari telah
dipertontonkan melalui iklan dibaliho yang menghiasi setiap sudut kota dan
desa. Dengan dalih inilah jalan dalam upaya “menekan angka kemiskinan” didaerah
ini. Penjahat lingkungan itu begitu lantang mengkampanyekan keharusan sawit,
bahkan sampai mempekerjakan para mantan aktivis yang dulunya saat belum bertuan
begitu garang menolak sawit. Karena tak tahan menderita, kini mereka hadir
sebagai penggoda rakyat, agar rakyat takluk memilih dan mengiklaskan lahan
pertaniannya ditanami sawit.
Lain sawit
lain pula tambang, walaupun sama-sama berujung pada rusaknya lingkungan.
Tambang yang dijadikan project primadona bagi penjahat lingkungan di beberapa
daerah diluar touna, juga menggoda calon kandidat didaerah ini, walaupun saat
ini masih dijadikan agenda terselubung. Tetapi indikasi ini perlahan
bermunculan kepermukaan seiring dengan keluhan dibeberapa desa , yang desanya
telah menjadi sasaran tambang, baik yang masih dalam tahap eksplorasi maupun
sudah pada tahap eksploitasi. Sebut saja tambang yang berada didesa Betaua,
Podi, Takibangke, Borneang,dan desa Marowo.
Jika desa desa
itu sudah dirusaki hutan, sungai, dan gunungnya, maka tempat berpetualang dan
wilayah eksistensi KPA Wanakapali dan kelompok lainnya akan semakin berkurang
dan sempit. Terlebih jika kita menyinggung cita-cita dalam menjaga kelestarian
alam dan seisinya. Yang ada hanyalah
onani para pencinta alam, jika proses ini hanya dibiarkan begitu saja terjadi
tanpa ada perlawanan dan agenda politik tandingan.
Agenda politik
tandingan yang dimaksud adalah terus melakukan kampanye pelestarian lingkungan
dan menolak agenda-agenda perusak lingkungan yaitu sawit dan tambang . Bersatu
dengan kekuatan yang sekawan dalam cita-cita, yang dalam membangun daerah lebih
mengutamakan pemaksimalan program ramah lingkungan yang sudah berjalan.
Sehingga kesejahteraan rakyat Touna terwujud tanpa mencampakan pelestarian
lingkungan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar