Paslon Nomor Urut 3 Pilbup Touna Muhammad Syarif Al Jufrie
KORANSULTENG.COM,PALU–
Dugaan pelanggaran penyelenggaran pemilihan umum serentak 9 Desember 2015
kembali terjadi, kali ini laporan itu berdasarkan temuan dilapangan oleh tim
investigasi dari pasangan calon (Paslon) pemilihan bupati (Pilbub) Kabupaten
Tojo Una-una (Touna) nomor urut 3 yakni Muhammad Syarif Al Jufrie dan Fatimah.
Dalam kesempatan tersebut Tim
Pemenangan Paslon nomor urut nomor 3 yang diketuai Mohammad Ikbal langsung
menggelar konfrensi pers Selasa (15/12/2015) di salah satu warung kopi (Warkop)
di Kota Palu terkait adanya dugaan pelanggaran dari
pasangan calon lainnya.
“Kami mengundang kawan-kawan pers
untuk menyampaikan beberapa laporan terkait dugaan pelanggaran pemilu yang
terjadi di Kabupaten Touna kemarin, kami punya indikasi bahwa ada pelanggaran
tindak pidana, dalam hal ini politik uang yang di lakukan paslon lainnya,”
katanya kepada awak media.
Ikbal mengungkapkan, bahwa temuan
dugaan tersebut diantaranya pelanggaran tindak pidana (money politik), dan
pelanggaran kode etik yang dilakukan penyelenggara dalam hal ini KPUD Touna. Olehnya pihaknya meminta pihak KPUD agar Pilkada harus jujur, bersih dan
bermartabat.
.“Untuk itu kami meminta pihak KPUD agar segera menyikapi , sebab jika
dibiarkan terjadi akan berakibat fatal nantinnya kepada penyelenggara. Olehnya
upaya-upaya investigasi telah dilakukan terhadap seluruh pelanggaran yang
dilakukan beberapa pasangan calon bupati,” pinta Ikbal
Hal senada disampaikan Muhammad
Syarif Al Jufrie S.P menuturkan, pada bahwa prinsipnya pihaknya telah
menjalani proses demokrasi kemudian menolak proses serta hasil Pilbup yang ada
di Kabupaten Touna, sebab kuat dugaan ada indikasi kecurangan dan keterlibatan
penyelenggara berdasarkan informasi yang dihimpun tim advokasi dan
investigasinya dilapangan.
“Dalam pernyataan ini, saya
menyadari bahwa sikap ini tidak akan mempengaruhi proses politik, karena
pada ujungnya kepentingan pribadi dan kelompok tetap terus berjalan.
Olehnya dirinya menyampaikan kepada
masyarakat Sulteng, khususnya warga Touna bahwa proses Pemilukada telah di
cederai, dengan harapan melahirkan pemerintah yang baik sulit terwujud karena
proses demokrasi itu telah di jalankan dengan cara yang tidak baik dan tidak
menganut asas demokrasi tak baik pula.
“Harapannya penyampaian saya ini
adalah pertanggung jawaban publik oleh kami pasangan calon bupati Touna nomor 3
kepada masyarakat luas, pendukung kami untuk tidak berkecil hati, sebab sampai
saat ini kami adalah pemenangan sejati dan telah menjalani proses demokrasi
secara santun,” pungkasnya.Bim
Editor : Bim
Tidak ada komentar:
Posting Komentar