Rabu, 01 Mei 2013

Manulife raup laba bersih Rp 1,3 triliun

Manulife raup laba bersih Rp 1,3 triliun
PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia membukukan laba bersih mencapai Rp 1,3 triliun sepanjang tahun lalu. Laba bersih tahun 2012 ini meningkat 372 persen dibanding 2011.
Kepala Divisi Akuntansi Manulife Ogan Irfan menjelaskan pertumbuhan laba bersih ini ditopang oleh keberhasilan berinvestasi dan memaksimalkan potensi obligasi perusahaan. Pemasukan terbesar dari imbal hasil investasi sebesar Rp 3,8 triliun.
"Net income bisa mencapai 372 persen ada faktor pendorong, yaitu investasi kami mencapai dua kali lipat, sebesar Rp 3,8 triliun. Sebelumnya investasi kami hanya Rp 1.1 triliun pada 2011," ujar Ogan saat jumpa pers paparan kinerja tahunan di Hotel Shangri-La, Jakarta Pusat, Rabu (1/5).
Ogan menilai pihaknya telah berhasil mengelola obligasi berdasarkan polis yang mereka miliki. Manulife pun akhirnya mendapat pemasukan 60 persen dari polis premium yang turut memasukkan fungsi investasi. Meski demikian, paket asuransi tradisional, seperti asuransi jiwa dan kecelakaan, masih menyumbang 40 persen pendapatan.
"Sebagian dari investment income ini realisasi penjualan obligasi kami. Secara berkala kami hitung ulang obligasi yang ada agar sesuai usia polis. Di 2012 yang paling besar drivernya investasi dari pada underwriting," ungkap Ogan.
Selain itu jumlah klaim juga melonjak menjadi Rp 3 triliun dari Rp 2 triliun pada 2011. Mayoritas klaim oleh surrender (penarikan asuransi sebelum kematian) dan kematian. Namun, tetap ada pula polis selesai dan perawatan rumah sakit.
Perusahaan yang berpusat di Jakarta itu memperoleh Risk Based Capital (RBC) sejumlah 294,68 persen, jauh melebihi persyaratan pemerintah yaitu 120 persen. Total Premi Bisnis Baru Syariah sejumlah Rp 20,7 miliar, naik 104 persen dari Rp 10,2 milyar pada 2012.
Sementara jumlah agen Manulife meningkat sebanyak 29 persen 10.047 agen di akhir tahun 2012. Jumlah kontrak polis asuransi aktif juga telah mencapai lebih dari 1,6 juta di akhir 2012. Alhasil total pengeluaran klaim dan manfaat bruto bagi para pemegang polis mencapai Rp3,8 triliun pada 2012, naik 50 persen dibanding Rp2,5 triliun pada 2011.
[noe/IDU]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar