Rabu, 03 April 2013

95 Warga Papua Meninggal Kelaparan, Ini Tanggapan Istana


JAKARTA - Sebanyak 95 orang meninggal dunia di Distrik Kwoor, Papua Barat akibat gizi buruk. Mereka tersebar di Kampung Koosefo, Kampung Batde dan Kampung Jok Bijoker.

Menanggapi hal itu, Juru Bicara Presiden Julian Aldrin Pasha mengatakan bahwa hal itu terus menjadi perhatian pemerintah. Busung lapar, gizi buruk dan sebagainya tak sepatutnya terjadi dimanapun.

"Tentu hal-hal demikian menjadi perhatian bagi pemerintah. Tentu dalam hal kurnag gizi, busung lapar sepatutnya tidak terjadi di negara ini. Kalau ada hal-hal demikian tolong dilaporkan ke kami agar secepatnya ditindaklanjuti. Pastinya kementerian terkait bisa ambil langkah diperlukan," ujar Julian di Istana Negara Jakarta, Rabu (3/4/2013)

Sementara Menko Kesra Agung Laksono mengatakan hal itu terjadi lantaran kurangnya kepekaan pemerintah daerah dengan kondisi masyarakatnya. Tak dipungkiri, infrastruktur menjadi hambatan pemerintah dalam menyuplai makanan ke lokasi tersebut.

"Di sini diperlukan kepekaan aparatur pemerintah daerah. Dan sedang dikaji lebih jauh. Infrastruktur menjadi penghambat, jangkauan menjadi terbatas. Pemkab setempat  seharusnya proaktif  mengatasi masalah tersebut, sehingga tidak hanya mengatasi tetapi mencegah," tutur Agung.

Jenis penyakit yang diderita masyarakat bukan hanya busung lapar tetapi juga cacingan dan penyakit kulit. Untuk mengantisipasi itu, lanjut Agung, Pemda Kabupaten Tambrauw, Papua Barat sudah melakukan langkah-langkah seperti memindahkan warga di Kampung Jok Bijoker ke Kampung Bikar yang lebih dekat dengan Sausapor (Ibu kota sementara Tambrauw) untuk mempermudah penanganan.

Selain itu, sudah ada pengiriman dua tenaga medis serta obat-obata, tenda dan bahan makanan. Keseluruhanya itu didistribusikan melalui helikopter, karena menuju lokasi jika menggunakan jalan darat setapak mencapai tiga hingga empat hari lamanya.Ilustrasi (Foto: Dok. Okezone)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar