Rabu, 20 Februari 2013

Aksi korporasi Hary Tanoe di dunia bisnis

Aksi korporasi Hary Tanoe di dunia bisnis
Selama satu bulan terakhir ini, pebisnis Hary Tanoesoedibjo menjadi topik hangat di kalangan umum. Bukan hanya aksinya, yang berani keluar dari Partai Nasional Demokrat. CEO Media Nusantara Citra ini, melakukan berbagai langkah korporasi yang mengejutkan publik.

Setelah pisah kongsi dengan Surya Paloh pemilik Metro TV sekaligus kawan saat di Partai NasDem, Hary Tanoesoedibjo, mencemplungkan diri terlibat urusan dengan Bakrie yang merupakan musuh politiknya Surya Paloh.

Di antaranya Hary Tanoe membeli beberapa saham perusahaan Bakrie, yang saat ini tengah berjuang membayar utang perseroan yang jatuh tempo.

Berikut langkah-langkah Hary Tanoe dalam dunia bisnis.




1. Beli Bumi Plc

Dia membeli 3 juta lembar saham di Bumi Plc melalui Flaming Luck Investment Limited. Saham tersebut berasal dari saham yang dijual oleh Rosan. Selain Hary Tanoe, terdapat dua perusahaan yang juga membeli saham yang telah dilepas tersebut. Yaitu Avenue Luxembourg S.A.R.L yang telah membeli 13.667.250 lembar saham.

Perusahaan tersebut adalah anak usaha dari Avenue Capital Management yang berbasis di New York milik miliuner Marc Lasry. Sementara Argyle Street Management Limited telah membeli 7.536.202 lembar saham.


2. Bikin Taman Hiburan

Pengusaha yang mengawali karirnya dengan membangun Bhakti Investama ini, melalui PT MNC Land (KPIG) akan membangun taman hiburan (theme park) sekelas Disneyland. Taman tersebut berada di Lido, Sukabumi, Jawa Barat dengan luas area 1.000 hektare lebih.

Dia bercita-cita, pusat hiburan tersebut, menjadi alternatif pilihan bagi keluarga Indonesia untuk mencari taman hiburan yang luas dan menyenangkan. Bahkan diprediksi mengalahkan Trans Studio yang dimiliki Chairul Tanjung.

"Tidak seperti sekarang, ketika keluarga mencari hiburan, mereka memilih pergi ke Universal Studio Singapura, Disneyland Hong Kong, Disneyland Tokyo, atau bahkan Disneyland Orlando di Amerika," katanya beberapa waktu lalu.


3. Beli Bakrie Toll

Selain membuat kongsi dengan Bakri di Bumi Plc, pengusaha kelahiran Surabaya ini mengambil alih konsensi jalan tol milik PT Bakrie Land Development (ELTY), perusahaan milik keluarga Bakrie, yang juga pemilik PT Bakrie Toll Road (BTR).

HT panggilan akrab Hary Tanoe, resmi mendivestasikan aset lima ruas tol kepada MNC Group, perusahaan milik Hary Tanoesoedibjo. Dari 6 ruas jalan tol tersebut, Bakrie hanya menjual lima ruas jalan tol karena satu ruas jalan tol (Cimanggis - Cibitung) tersebut terdapat saham minoritas sehingga Bakrie lebih memilih untuk mempertahankannya.

Adapun enam ruas tol milik Bakrie Toll Road antara lain Kanci-Pejagan, Pejagan-Pemalang (Jawa Tengah), Pasuruan-Probolinggo (Jawa Timur), Batang-Semarang (Jawa Tengah), Cimanggis-Cibitung (Jawa Barat), dan Ciawi-Sukabumi (Jawa Barat).



4. Bangun kawasan Mandalika NTB

Perusahaan milik Hary Tanoesoedibjo ini telah ditetapkan sebagai PT Pengembang Pariwisata Bali (Persero) atau BTDC sebagai investor untuk membangun kawasan Mandalika seperti kawasan Nusa Dua Bali. Bahkan diperkirakan lebih mewah.

Dalam membangun proyek ini perseroan menerapkan beberapa tahap, pertama akan membangun hotel dan resort, lapangan golf dan pemukiman golf serta pemukiman di kawasan pantai dengan luas lahan mencapai 164 Ha.

PT MNC Land (KPIG) menjalin kerja sama dengan Group Club Mediterrence untuk mengembangkan resort di kawasan Mandalika, Nusa Tenggara Barat. Proyek ini merupakan kawasan pariwisata terpadu dengan luas lahan mencapai 1.250 hektare (ha).


Tidak ada komentar:

Posting Komentar