CARACAS—Presiden
Venezuela Hugo Chavez kembali terpilih memimpin negara tersebut dalam
pemilihan umum yang digelar Minggu (7/10). Chavez akan kembali memimpin
selama enam tahun ke depan, setelah memimpin Venezuela selama 14 tahun
terakhir, mengukuhkannya sebagai salah satu pemimpin paling berpengaruh
dalam sejarah modern Amerika Latin.
Dalam hitungan sementara hasil
pemungutan suara yang mencakup 90 persen suara, Chavez meraup 54.42
pemilih, sementara penantang dari pihak oposisi Henrique Capriles
mendapatkan dukungan dari 44.97 persen pendukung.
Kemenangan ini disambut sukacita oleh
para pendukung inkumben, yang langsung merayakannya dengan menyalakan
kembang api dan menyambut penampilan Chavez dari balkon istana
kepresidenan.
“Hari ini kita telah menunjukkan
bahwa demokrasi di Venezuela merupakan salah satu yang terbaik di dunia,
dan kita akan terus membuktikannya,” ujar Chavez di depan para
pendukungnya, Senin (8/10).
Pria berusia 58 tahun itu tampil
dalam balutan kemeja warna merah yang menjadi ciri khasnya, tampak segar
bugar, mengalihkan rumor bahwa kesehatannya menurun akibat kanker.
Sejak naik tahta pada 1999, mantan
tentara ini telah menjadi pendukung paham ‘anti-imperialisme’, bersekutu
dengan Amerika Serikat, namun sekaligus berkawan baik dengan para
pemimpin dari Iran hingga Belarus.
Selama masa pemerintahannya, Chavez
mengucurkan miliaran dolar AS dari hasil perdagangan minyak untuk
menjalankan program-program pengentasan kemiskinan, dan memanfaatkannya
sebagai amunisi untuk meraih dukungan rakyat.
Kemenangan Chavez juga mendapat
sambutan dari wilayah Amerika Latin. Presiden Argentina Cristina
Fernandez menulis lewat akun twitter miliknya, “kemenanganmu adalah
kemenangan kita semua! Kemenangan Amerika Selatan dan Karibia!”
Pihak oposisi merasa terpukul dengan
kekalahan tipis ini. Sejumlah pendukung Capriles tampak tertunduk lesu
dan menitikkan air mata saat ditemui di markas tim kampanye oposisi.
(reuters/wmc)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar