Rabu, 20 Februari 2013

Jokowi lagi-lagi tertinggi di survei capres

Jokowi lagi-lagi tertinggi di survei capres
Terpilih menjadi gubernur DKI Jakarta membuat nama Joko Widodo (Jokowi) benar-benar moncer. Tidak hanya populer, Jokowi bahkan menjadi salah satu kandidat capres 2014 yang dipilih masyarakat.

Hal itu setidaknya terlihat dari dua hasil survei yang dilakukan dua lembaga berbeda pada bulan ini. Pusat Data Bersatu (PDB) pada Rabu 6 Februari lalu memaparkan hasil riset yang menunjukkan Jokowi berada di urutan teratas dengan elektabilitas 21,2 persen.

Jokowi mengalahkan tokoh-tokoh seperti Prabowo Subianto (17,1%), Megawati Soekarnoputri (11,5%), Rhoma Irama (10,4 %), Aburizal Bakrie (9,7 %) dan Jusuf kalla (7,1%). Margin of error dalam survei di 30 provinsi ini ditetapkan 2,8%, artinya selisih suara Jokowi dan Prabowo di luar batas kesalahan.

Kemarin, rilis riset yang dilakukan Lembaga Survei Jakarta (LSJ) juga menunjukkan hal yang hampir sama, Jokowi lagi-lagi berada di puncak. Elektabilitas mantan wali kota Solo itu ada di angka 18,1 persen.

Selanjutnya adalah Prabowo Subianto (10,9%), Wiranto (9,8%), Jusuf Kalla (8,9%), Aburizal Bakrie (8,7%), Megawati Soekarnoputri (7,2%), dan Mahfud MD (5,4%). Margin of error dalam survei di 33 provinsi ini juga ditetapkan sebesar 2,8 persen, atau dengan kata lain selisih elektabilitas Jokowi dan Prabowo di luar batas kesalahan.

Menanggapi dua hasil survei tersebut, Jokowi tetap bersikap sama. Dia mengaku belum terpikir soal Pilpres 2014.

"Tanggapannya, saya enggak mikir," ujar Jokowi cuek di kantornya, Balai Kota Jakarta, kemarin.

Sekjen Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Tjahjo Kumolo, pernah mengatakan kader partainya itu bukan orang terlalu berambisi untuk nyapres.

"Saya kira Pak Jokowi bukan tipe begitu ya. Pak Jokowi orangnya amanah dalam menjalankan tugas partai dan tugas memimpin DKI," ujar Tjahjo.

"Pak Jokowi biar lah menyelesaikan janji-janjinya dahulu membangun DKI yang lebih baik selama 5 tahun."

PDIP barangkali belum berpikir soal pencapresan Jokowi, namun semua hal tentu bisa terjadi mendekati 2014. Apalagi, elektabilitas Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri sendiri selalu di bawah Jokowi dan pesaingnya, Prabowo. Jika di antara kader PDIP yang bisa mengalahkan Prabowo cuma Jokowi, bukan tidak mungkin pria tubuh kurus itu yang akan dimajukan. Terlebih, jika Mega yang menunjuknya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar