Rabu, 20 Februari 2013

Syed Nadzri: Jokowi panutan buat politisi Malaysia

Syed Nadzri: Jokowi panutan buat politisi Malaysia
Kolumnis Malaysia Syed Nadzri Syed Harun begitu mengagumi Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo alias Jokowi. Sampai-sampai dia menulis kolom di surat kabar the Malay Mail kemarin berjudul Wanted badly: A Malaysian Jokowi.

Nadzri mengutip kisah Jokowi seperti dilansir majalah the Economist dan koran the Wall Street Journal akhir Januari lalu. Dia mengatakan Jokowi baru menjabat gubernur Jakarta akhir Oktober tahun lalu lebih menekankan kerja nyata ketimbang sibuk dengan urusan politik.

"Jokowi bahkan mau masuk ke gorong-gorong dan mengunjungi daerah kumuh serta berbicara dengan rakyat miskin tentang akses kesehatan dan pendidikan," tulis Nadzri.

Jokowi, kata dia, juga langsung turun tangan menangani banjir besar merendam Ibu Kota bulan lalu. "Dia lebih menekankan aksi nyata untuk menangani banjir."

Apa latar belakang mantan pemimpin redaksi Grup News Straits Times menulis kolom seperti itu? Berikut penuturannya saat dihubungi Faisal Assegaf dari merdeka.com melalui telepon seluler, Rabu (20/2).

Bagaimana Anda bisa menyimpulkan Malaysia membutuhkan pemimpin seperti Jokowi?

Saya membaca berita di the Economist dan the Wall Street Journal. Saya tertarik. Saya tengok sekarang di Malaysia politik sekarang sedang hebat dan panas sekali. Namun-politisi Malaysia tidak fokus pada kepentingan rakyat. Orang seperti Jokowi ramah, rendah hatiWalau banyak yang mencalonkan dia sebagai presiden, dia tidak mau. Dia hanya mau fokus pada rakyat.

Artinya, Jokowi pantas menjadi panutan?

Saya pikir Jokowi patut dicontoh oleh politisi Malaysia.

Apakah orang seperti Anwar bisa meniru Jokowi?

Anwar sekali pun tidak akan mampu. Fokus dia sekarang adalah menang pilihan raya. Anwar dan politisi dari partai berkuasa tidak ada yang fokus kepada kepentingan rakyat. Mereka cuma sibuk dengan urusan politik.

Berarti Malaysia sedang krisis kepemimpinan?

Bukan itu maksud saya. Lebih baik lagi kalau mereka berlaku seperti Jokowi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar