Senin, 11 Februari 2013

Sang Kolor dan Orasi Kebebasan - Saiful Haq (Aktivis HAM)

Akulah wajah seluruh kehidupan bumi
Kutahan dingin dan panas dari tubuh-tubuh manusia
Peluh, daki, rasa asin dan percikan bakso aku serap
Kuendapkan seluruh keinginanku untuk menjadi celana

Akulah bintang seluruh jagad semesta
Kusimpan semua rahasia dalam kedalaman jiwaku
Artis, presiden, buruh, sopir angkot dan pelacur mencariku
Kusumpal mulutku, agar tak menjadi tukang gosip

Akulah saksi hidup semua kebohongan manusia
Karena akulah yang terakhir kali lepas dari tubuh mereka
Ketika berselingkuh mereka dengan kegelapan
Karena akulah yang pertama kali dikenakan ketika telepon berdering
Isteri cemas, anak butuh susu

Akulah simbol segala simbol
Simbol kejantanan
Simbol kebirahian
Aku dibakar, disobek-sobek, diinjak-injak

Kini aku tak mau lagi
Tak akan lagi jadi recorder kebohongan
Kalian terlau mengekangku
Terlalu merendahkanku

Biarkan aku BEBAS
Seperti langit yang tak pernah mengekang pelangi
Biarkan aku MERDEKA
Bagai sederet huruf didalam baris sebuah kata
Biarkan aku menjadi KUAT
Laksana karang menahan ombak bergulung gemuruh
Biarkan aku memiliki MAKNA
Persis seperti air berkawan awan yang menjadikannya hujan

Belajarlah dari hidupku
Kalian telah mengurungku berabad-abad di sel-sel selangkangan yang pengap
Namun tak bisa kalian belenggu kerinduanku akan kemerdekaan
Aku hanyalah selembar sampah tak berarti, namun kebebasan tetaplah harga mati
Pengekanganmu hanya menjadikanku seorang pemberontak

Kembalilah ke rumah,
Hiduplah tanpa kepalsuan
Bebas, Merdeka, Kuat dan Bermakna
Karena ...hanya itulah yang menyerupai Sorga
Dimana malaikat dan bidadari menyudahi tugasnya
Ujung segala perjalanan


Hiduplah kalian tanpa aku,
Tanpa kolor
Inilah pesanku yang terakhir
Setelah kemunculan perdanaku bersama Superman
Aku ingin bebas sekarang... istirahat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar