Sabtu, 16 Februari 2013

HT Merapat ke Hanura, Apa Dealnya?

http://suaraindonesia.co/assets/newspics/image/peristiwa/Yusuf.jpg 
Jakarta - - Hary Tanoesoedibjo (HT) dan gerbongnya meninggalkan Partai NasDem karena Surya Paloh (SP) mengambil alih partai tersebut. Kini HT dkk dikabarkan merapat ke Partai Hanura yang dipimpin Wiranto. Apa komitmen yang dibangun?

Hary Tanoe yang juga bos MNC Group memberikan kontribusi besar menyangkut kemajuan pesat Partai NasDem. Saat mundur dari NasDem bersama sejumlah pengurus teras lainnya, pengusaha 47 tahun ini menegaskan kembali hal itu.

"Saya bagian dari yang meloloskan verifikasi Partai Nasdem sebagai peserta Pemilu 2014," demikian pesan Hary Tanoe kepada Surya Paloh, saat jumpa pers pengunduran dirinya, Senin 21 Januari 2013.

Awalnya Hary Tanoe punya 3 opsi setelah keluar dari Nasdem, yakni mendirikan ormas, mendirikan partai baru, atau bergabung dengan partai yang sudah eksis. Meski bersiap mendeklarasikan ormas Persatuan Indonesia (Perindo) pada 24 Februari mendatang, rupanya Hary juga mengambil opsi lainnya, membawa gerbongnya ke parpol yang lolos ke Pemilu 2014.

"Karena gerakan perubahan harus diteruskan, tapi tidak boleh menunggu Pemilu 2019," kata Yusuf Lakaseng, mantan Ketua DPW NasDem Sulteng yang kini merapat ke Hary Tanoe, kepada detikcom, Jumat (15/2/2013).

Yang menarik adalah mengintip deal khusus antara Hary Tanoe dan Ketua Umum Hanura, Wiranto. Apalagi melihat Hanura sedemikian antusias menyambut masuknya HT. Petinggi Hanura sangat optimis partainya bisa melaju kencang dengan masuknya HT.

Kondisi Hanura memang sedang terpuruk di sejumlah survei politik, menjadi juru kunci di berbagai survei politik terakhir. Bahkan politikus Hanura Akbar Faizal mundur untuk mencari tantangan baru ke Partai NasDem.

Kondisi keuangan Hanura, menurut sejumlah sumber, juga cukup sulit apalagi harus menghadapi persaingan keras di Pemilu 2014 yang hanya diikuti 10 parpol. Masuknya HT jelas menambah kekuatan Hanura. Namun menurut sumber detikcom di Hanura, dealnya tak sekadar soal itu, tapi menyangkut Pilpres 2014. Benarkah?

"Belum, tapi kita kan butuh tokoh baru yang punya integritas seperti Pak Hary Tanoe," kilah Lakaseng.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar