Kamis, 24 Januari 2013

Gagal Orgasme? Empat Hal Ini Penyebabnya

detail berita
Pasangan bercinta (Foto: Mid Day)
ORGASME menjadi pencapaian tertinggi saat berhubungan seks. Tak heran, titik klimaks ini pun setengah mati berusaha dicapai semua pasangan meski sebagian di antaranya sempat mengalami kegagalan.

Sekira 10% sampai 15% wanita diperkirakan tidak mengalami orgasme ketika bercinta. Namun, sulit mengalami orgasme bukan berarti Anda tidak akan pernah sama sekali merasakannya. Sulit orgasme bisa disebabkan oleh banyak hal. Berikut adalah hal-hal yang bisa menyabotase pengalaman orgasme Anda dan cara untuk menghilangkannya, seperti dilansir Women’s Health Mag.

Tubuh yang tidak sempurna

Terlalu banyak wanita memikirkan hal-hal yang tidak perlu ketika akan bercinta. Hal ini dapat membunuh orgasme lebih cepat daripada ketika diguyur air dingin. Cara mengatasinya: jangan memusingkan hal-hal kecil. Jika Anda khawatir organ intim Anda bau, ajak pasangan Anda untuk mandi air hangat berdua dan saling menggosok tubuh satu sama lain. Pastinya Anda tak hanya sekadar mandi kan?

Merasa bersalah

Banyak wanita telah ditanamkan pikirannya bahwa seks adalah untuk 'bad girl'. Mereka mendapat pesan bahwa seks dan gairah adalah sesuatu yang tabu dan nakal, dan mereka harus menjauhi itu semua, secara sadar atau tidak. Kecuali Anda memiliki penyebab yang serius atau trauma (seperti pelecehan seksual di masa lalu yang akan membutuhkan psikoterapi), cobalah untuk membuka diri Anda untuk sekedar tahu tentang seks.

Mabuk

Minum segelas atau dua gelas minuman beralkohol mungkin belum bisa membuat Anda mabuk. Oleh karena itu batasilah jumlah minuman yang Anda minum. Lagipula terlalu banyak alkohol dapat meredam gairah Anda.

Punya masalah kesehatan

Beberapa penyakit seperti diabetes dan multiple sclerosis dapat mempengaruhi saraf dan potensi orgasmic Anda. Jika Anda merasa depresi, obat antidepresan tertentu juga dapat mengganggu kemampuan Anda untuk mencapai klimaks. Bicarakan dengan dokter Anda tentang obat-obatan Anda. Anda bisa beralih ke terapi bebas obat atau mengonsumsi obat lain yang tidak mempunyai efek samping seksual.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar