Kamis, 24 Januari 2013

Mengapa BlackBerry 10 Tergiur dengan Aplikasi Android?

Sebelumnya, saya pernah menulis tentang hal-hal yang perlu diketahui bagi para pengembang aplikasi tentang sistem-sistem operasi baru yang muncul saat ini (Baca: Yang Perlu Diketahui bagi Developer Tentang Tizen, Sailfish, Ubuntu Phone, dan Firefox OS).

Tiga sistem operasi pertama (Tizen, Sailfish, Ubuntu Phone) yang ada di artikel tersebut mendukung porting aplikasi Android ke dalam platform mereka. Selain itu, RIM juga cukup agresif menggaet pengembang aplikasi Android untuk mem-porting aplikasi Android mereka ke platform baru mereka, BlackBerry 10.

Hal ini tentu menimbukan pertanyaan, kenapa porting aplikasi Android sangat populer di sistem-sistem operasi mobile baru? Untuk menjawab pertanyaan ini, saya ada pendapat yang mungkin dapat menjelaskan hal ini.

Kasus Ayam dan Telur

Ini adalah sebuah kasus yang cukup terkenal, intinya adalah apakah ayam atau telur lebih dulu muncul sehingga terdapat ayam seperti sekarang. Kasus ini sama dengan dilema yang dialami oleh para sistem operasi baru, apakah mereka akan menggaet banyak pengguna terlebih dahulu atau mereka akan menggaet banyak konten dari pengembang aplikasi terlebih dahulu?

Jika sebuah pengembang sistem operasi mobile baru (terutama sistem operasi yang ditujukan untuk ponsel pintar) memilih untuk menggaet banyak pengguna terlebih dahulu, kemungkinan besar akan banyak pengguna enggan untuk memakai ponsel tersebut karena minimnya konten.

Hal ini wajar karena di zaman sekarang, pengguna ponsel sudah mengganggap sebuah ponsel pintar memiliki banyak aplikasi menarik yang dapat mereka gunakan.

Jika memilih untuk menggaet pengembang aplikasi terlebih dahulu untuk menghasilkan banyak konten menarik di sistem operasi mobile baru tersebut, pengembang aplikasi juga akan berpikir dua kali dalam mengembangkan aplikasinya.

Hal ini karena tanpa basis pengguna yang banyak dari sebuah sistem operasi mobile, aplikasi baru yang dibuat oleh pengembang aplikasi tersebut kemungkinan besar tidak akan memiliki banyak pengguna. Ini berarti pengembang aplikasi akan membuang sumber daya mereka untuk sebuah aplikasi yang kemungkinan tidak laku.

Solusi porting aplikasi Android


Salah satu solusi yang ada untuk memecahkan dilema ayam dan telur tersebut bagi para pengembang sistem operasi mobile baru adalah dengan merayu para pengembang aplikasi untuk mem-porting aplikasi mereka yang sudah ada sebelumnya dengan mudah. Dengan ini, pengembang aplikasi tidak perlu menggunakan banyak sumber daya mereka agar aplikasi mereka dapat digunakan di sistem operasi mobile baru tersebut.

Nah, salah satu platform yang cukup populer untuk soal porting aplikasi adalah Android. Secara non-teknis, menurut saya ada beberapa alasan kenapa banyak sistem operasi mobile baru medorong hal ini yaitu:
- Jumlah aplikasi Android sudah sangat banyak baik itu aplikasi yang berada di Google Play maupun yang dirilis secara independen.
- Pengembangan aplikasi Android sudah menjadi ilmu standar dimana-mana bagi para pengembang aplikasi mobile baru.
- Memonetasikan aplikasi Android agak sulit karena ekosistem Android masih lebih lemah jika dibandingkan dengan iOS.

Khusus untuk alasan poin ketiga, hal ini bisa dijadikan cara promosi ke pengembang aplikasi Android dengan menjanjikan prospek yang lebih cerah di sistem operasi mobile baru dengan aplikasi Android mereka tanpa mereka harus bersusah payah untuk mem-porting aplikasi mereka.

Secara teknis, mungkin alasannya adalah sistem-sistem operasi mobile baru tersebut memiliki banyak kesamaan di inti sistemnya dengan sistem operasi Android sehingga lebih mudah bagi para pengembang sistem operasi mobile dalam menyediakan metode porting aplikasi Android yang mudah tanpa mengorbankan performa si aplikasi nantinya.

Nah, itulah menurut saya kenapa porting aplikasi Android sangat populer di sistem-sistem operasi baru. Namun juga, bukan berarti dengan hanya menyediakan metode porting yang mudah maka dengan seketika akan banyak pengembang aplikasi yang mem-porting aplikasi mereka. Untuk kasus RIM, mereka bahkan sampai menyelenggarakan banyak acara seputar porting aplikasi Android ke BlackBerry 10 dan menyediakan insentif dana yang cukup besar bagi mereka.

Perlu diingat juga bahwa porting aplikasi Android adalah satu dari sekian banyak solusi untuk memecahkan kasus ayam dan telor bagi para pengembang sistem operasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar