Kamis, 17 Januari 2013

 
 Inilah hasil-hasil tambang yang selalu dimimpikan bakal membawa berkah. PT INA Touna Mining satu dari sekian perusahaan tambang yang telah meningalkan keadaan alam yang terkoyak, hancur dan kerusakaan yang massif
 
 
 
 
 
 Masyarakat Desa Uekuli Tojo Una-una melakukan aksi pendudukan sebagai respon atas beroperasinya kembali PT INA Touna Mining. Tanggal 11 januari 2013, jumat pagi itu, sekitar pukul 01:00 wita, masa aksi petani sebanyak kurang lebih dua puluh orang mendatangi lokasi pelabuhan dan melakukan pendudukan. Mereka membangun tenda dan pondok sebagai tempat mogok.

Desa Uekuli adalah sasaran pembukaan tambang biji besi oleh Bupati Tojo Una-una. Disini menjadi lokasi sentral operasi dua perusahaan tambang yakni PT. Ina Touna Mining dengan luas konsesi 9.925 hektar dan PT. Trinusa Aneka Tambang luas konsesi 9.356 hektar. Untuk diketahui, lokasi operasi tambang kedua perusahaan itu merupakan kawaasan lindung Ebony dan Buru Allo, yang statusnya diturunkan sejak tahun 2009.

Aksi mogok kali ini dilakukan karena perusahaan PT INA Internasional hendak melakukan pemuatan kembali untuk yang ketiga kalinya. Kabarnya PT INA telah menjual sahamnya pada perusahaan Korea yang hingga hari ini tidak diketahui namanya. Alasan itu dipakai perusahaan untuk menolak memenuhi tuntutan para pendemo yaitu: Ganti rugi lahan masyarakat petani yang diambil perusahaan.

Agak berbeda tuntutan dengan masyarakat Desa tetangga, Betaua, yang semula melakukan aksi menolak eksploitasi tambang PT INA Touna Mining, hingga berujung pada gugatan PTUN pada Bupati Tojo Una-una yang dimenangkan masyarakat Betaua. Tetapi, ironisnya, perusahaan kembali melanjutkan operasi meski menuai sengketa dari para petani setempat.

Pada hari sabtu tanggal 12 hingga 15 januari 2013, masa aksi masih berada di lokasi pelabuhan. Satu persatu warga ikut bergabung beberapa ibu ibu terlihat iktu bergabung di dalam aksi mogok dengan maksud memblokir aktivitas pelabuhan PT INA Internasional. Sebagian ibu-ibu lainnya silih berganti berjaga dan mengantarkan Makanan untuk para pendemo. Aksi ini di kawal oleh dua orang polisi dari Polsek Kecamatan Tojo dan satu orang personil tentara dari Koramil Tojo 714 Sintuwu Maroso, Poso.

Pada malam tanggal 15 Januari 2013, tepatnya 12:30 Wita, awak sekuriti perusahaan yang berjaga mengosongkan Pos. Pada pukul 01:30 wita tanggal 16 januari 2012, Pos tersebut tiba-tiba terbakar. Warga yang berdemo mencurigai ada indikasi sabotase aksi warga. Sebab gengset dan buku tamu sudah di amankan terlebih dahulu pada pukul 12.00 wita, polisi dan tentara yang berjaga pun tidak ada di tempat kejadian.

Warga yang melakukan aksi mogok tidak mengetahui dengan persis kejadiannya. Mereka mengetahui terjadi kebakaran setelah ada kobaran api di Posko security yang jaraknya dengan lokasi mogok sekitar kurang lebih seratus meter. Sampai hari ini masyarakat masih terus melakukan pendudukan, meski tanpa mendapat respon dari pemerintah Tojo Una-una yang pada tahun 2011, telah mengeluarkan pernyataan lisan, menghentikan operasi produksi tambang biji nikel, PT INA Touna Mining. (Ican)

Anda bisa bersolidaritas dan berpartisipasi dalam aksi ini, mengirim sms protes dengan redaksi dibawah ini :

" Kembalikan hak Petani Uekuli, hentikan Operasi Tambang PT INA Touna Mining"
 
Sms Protes dapat tujukan pada :

Jamal Djuraejo (Wakil Bupati Tojo Una-una)

Nomor Handphone: 0811451064
 
 
 
 
 
j
 
 Sumber : Jatam Sulteng
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar